Rabu, 04 September 2013

Makna-25-desember-bagi-Kristen-dan-Paganisme-zaman-batu/

Secara umum Yesus dianggap oleh umat Kristen lahir pada tanggal 25 Desember. Tetapi, para sarjana Kristen yang cerdas tahu benar bahwa sebenarnya Yesus tidak lahir dihari ini. Sejarah mencatat bahwa gereja Kristen awal merayakan di bulan Mei, April, atau Januari. Beberapa kalangan Kristen percaya bahwa Yesus lahir 20 tahun sebelum tanggal yang kini diterima (25 Desember ). Jadi mengapa 25 Desember dipilih sebagai hari kelahiran Yesus?

Ensiklopedia Grolier mengatakan:
Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus, dirayakan pada 25 Desember. Meskipun kepercayaan mengenai Kristus dalam hal cerita kelahiran ditekankan, gereja tidak meneliti perayaan untuk merayakan ini hingga abad ke 4. Sejak tahun 274, dibawah pemerintahan kaisar Aurelian, Roma telah merayakan “Matahari Yang Tidak Terkalahkan” pada tanggal 25 Desember. Di Gereja Timur, tanggal 6 Januari, sebuah hari yang juga diasosiasikan dengan winter solstice, yang awalnya dipilih. Namun kemudian, Gereja Barat menambahkan Eastern date sebagai perayaan Epiphany, dan Gereja Timur menambahkan penanggalan Natal Gereja Barat. Lalu apa sebabnya gereja memutuskan hari kelahiran Yesus jatuh pada tanggal 25 Desember.
Ada masyarakat India yang merayakan dengan cara mendekorasi rumah-rumah mereka dengan karangan bunga, dan memberikan hadiah-hadiah kepada teman-teman mereka pada tanggal 25 Desember ini. Masyarakan Cina juga merayakan 25 Desember dan menutup toko-toko mereka.
Dewa pagan Buddha dipercaya lahir pada 25 Desember ketika ‘Roh Kudus’ turun pada ibunya yang masih perawan bernama Maya. Kristus atau mesias terbesar dan tuhan orang-orang Persia, yaitu Mithras, juga dipercaya lahir pada tanggal 25 Desember jauh sebelum kedatangan Yesus.
Orang-orang Mesir merayakan hari ini sebagai kelahiran kristus terbesar mereka bernama Horus, tuhannya cahaya dan anak dari ‘Ibu perawan’ dan ‘ratu surga’, Isis.
Osiris, tuhan kematian dan bawah dunia di Mesir, anak ‘perawan suci’, juga dipercaya lahir pada tanggal 25 Desember.
Orang-orang Yunani merayakan 25 Desember sebagai hari kelahiran Hercules, putra dewa tertinggi Yunani yaitu Zeus, yang lahir dari rahim perempuan biasa bernama Alcmene.
Bacchus, tuhan anggur dan pesta diantara orang-orang Roma (juga dikenal oleh orang-orang pagan Yunani dengan nama Dionysus) juga terlahir pada tanggal 25 Desember.
Adonis, yang dipuja oleh orang-orang pagan Yunani sebagai dewa ‘kematian dan kebangkitan’, terlahir tanggal 25 Desember. Para penyembahnya menyembahnya dalam suatu perayaan tahunan yang mencerminkan saat-saat kematian Adonis dan kebangkitan Adonis dari kematian, di tengah musim panas. Perayaan hari kelahiran ini direkam dan mengambil tempat di gua (cave) yang sama di Bethlehem yang juga diklaim oleh orang-orang Kristen sebagai tempat kelahiran Yesus.
Orang-orang Skandinavia merayakan 25 Desember sebagai hari kelahiran tuhan Freyr, anak tuhan tertinggi bernama Odin.
Orang-orang Romawi merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dewa matahari,Natalis Solis Invicti (‘Kelahiran Sol Yang Tak Terkalahkan’). Pada tanggal 25 Desember, orang-orang Romawi merayakan dan menutup semua toko-toko mereka. Ada permainan dan para budak disenangkan hatinya di hari agung ini. Ingatlah bahwa orang-orang Romawi inilah yang kemudian hari memimpin konsili Nicea (325 M) yang memimpin untuk mengakui doktrin resmi agama Kristen yaitu ‘Trinitas’ sebagai konsep Tuhan yang benar, dan adalah fakta juga bahwa orang-orang pagan Romawi inilah yang kemudian menetapkan hari kelahiran Yesus jatuh pada tanggal 25 Desember juga. Kaisar pagan Konstantin Yang Agung, yang memimpin konsili Nicea dianggap sebagai perwujudan atau inkarnasi dari dewa tertinggi Romawi yaitu Dewa Matahari.
Edward Gibbon berkata:
Orang-orang Kristen Romawi, mengabaikan kelahiran beliau (Yesus), menetapkan secara sungguh-sungguh perayaan 25 Desember, Brumalia, atau Winter Solistice, ketika setiap tahun orang-orang Pagan merayakan kelahiran Sol. (Decline and Fall of the Roman Empire, vol. ii, Gibbon, hal. 383)

Perayaan Natal sekarang telah menggabungkan banyak sekali unsur ajaran agama Pagan, seperti penggunaan holly (sejenis pohon berdaun hijau), mistletoe (nama tumbuh-tumbuhan), Yule Logs (bongkahan kayu besar untuk unggun natal), dan wassail bowls.
Pohon Natal sendiri adalah benar-benar berasal dari tradisi perayaan agama pagan kuno yang dikemudian hari diadopsi oleh gereja dalam setiap upacara agama dihari natal. Para sarjana percaya bahwa perayaan Kristen ini aslinya berasal dari upacara keagamaan orang-orang Jerman pra-Kristen dan masyarakat Celtic dalam merayakan winter solstice. Pohon Natal yang dihiasi dengan cahaya dan dekorasi lainnya, dipercaya oleh orang-orang pagan dapat melindungi melawan kekuatan roh jahat. Akhir bulan Desember ditandai dengan permulaan a visible lengthening of daylight hours – kembalinya kehangatan dan cahaya dan kekalahan kekuatan jahat dari dingin dan kegelapan. Pohon Natal diturunkan dari pohon surga, sebagai simbol Eden, dari permainan misteri Jerman.. Pohon Natal mulai digunakan umat Kristen di abad 17, di Strasbourg, Perancis, kemudian menyebar ke wilayah Jerman, lalu ke Eropa Utara dan Inggris Raya, dan kemudian ke Amerika Serikat.
Natal adalah bukan hanya perayaan orang Kristen tetapi dipinjam dari paganisme kuno dan diselip pada agama Yesus. Ada juga hari raya Paskah (Easter), perayaan santo Yohanes, Holy communion, pengumuman bahwa perawan akan mengandung, asumsi perawan, dll yang menyerap unsur ajaran agama pagan.
Secara nyata, umat Kristen telah melupakan kitab suci mereka sendiri mengenai larangan untuk mengikuti ajaran agama pagan!
“Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka Akupun mau berlaku begitu. (Ulangan 12:30 TB)
Sebagaimana telah kita simak diatas, berbagai sekte agama pagan menyembah matahari sebagai tuhan mereka dan memilih hari winter solstice (25 Desember) sebagai hari kelahiran tuhan mereka. Winter solstice adalah waktu ketika matahari mencapai jarak terjauh dari terbenam dan sekali lagi muncul pertama untuk terbit dan menjadi “terlahir kembali”. Kemunculan ini akan berlanjut hingga siang dan malam sama panjangnya. Pada poin ini, Dewa Matahari akan muncul menjauhkan diri dengan “pangeran kegelapan”. Ini akan terjadi pada vernal equinox atau Paskah. Situasi ini, bagaimanapun, tidak akan lama, karena Dewa Matahri akan menang setelah Paskah, dan siang akan lebih lama daripada malam.
Sekarang mati kita melihat “kepercayaan pagan” lainnya yang dikemudian hari diserap oleh agama Kristen:
Attis:
Tuhan pagan Attis adalah anak dari perawan Nana. Ia adalah “Kristus” dan “putra tunggalnya yang diperanakkan”. Darahnya dipercaya dapat memperbaharui kesuburan bumi. Ia adalah sebuah simbol kekekalan. Ia dipercaya mati pada tanggal 24 Maret dan bangkit kembali secara singkat setelah hari kematiannya.
Adonis atau Tammuz:
Ia terlahir dari seorang perawan dan “kristus” Suriah. Ia mati untuk menembus dosa manusia, kemudian bangkit kembali dari kematian di musim semi.
Dionysus atau Bacchus:
Ia adalah “putra tunggal yang diperanakkan” oleh Yupiter, raja para dewa Romawi dan tuan dari kehidupan dan kematian (Bagi orang-orang Yunani, bapaknya adalah Zeus). Ia mempunyai nama dewa anggur dan pesta. Dionysus mati ditangan Titans, yang mengoyak tubuhnya sebagian, memanggang potongan tubuh, dan memakan tubuhnya. Pada poin ini Zeus campur tangan, menyelamakan beberapa potongan, dan menyuruh Apollo menguburkan potongan-potongan tubuh Dionysus di Delphi. Dipercaya, Dionysus bangkit dari kematian dan ia berkata kepada manusia,”Ini Aku yang membimbingmu; ini Aku yang melindungimu, dan yang menyelamatkan mu; Akulah Alpha dan Omega.”
Ia yang membunuh dosa manusia dan yang “orang yang dibunuh”, “penanggung dosa”, dan “penebus”. Dalam merayakannya, para penyembahnya akan mengamati Sparagmos; menyobek bagian hewan yang hidup, memakan dagingnya, dan meminum darahnya; para peserta percaya bahwa mereka ikut ambil bagian dari tubuh dan darah tuhan. Juga memainkan tahapan perayaan ini. Anggur adalah pusat dari kegiatan acara keagamaan ini. Tidakkah sama dengan agama Kristen
Bel atau Baal:
Ia adalah dewa matahari Babylonia. Cerita kehidupan dan penderitaannya sebagian diadopsi oleh para pengarang Injil dalam menyusun biografi Yesus Kristus. Disebut tuan universal, ia dibunuh oleh monster-monster tetapi kembali hidup. Ia mati dan bangkit kembali lalu dirayakan setiap tahun oleh masyarakat Kanaan dalam upacaya ritual kesuburan.
Osiris:
Ia adalah dewa Mesir, dewa kematian dan bawah dunia, lahir dari “perawan dunia” pada tanggal 29 Desember. Ia mengajarkan kelemah-lembutan dan kedamaian. Anggur dan jagung adalah penemuannya. Ia dikhianati oleh Typhen, dibunuh dan dikoyak-koyak tubuhnya. Ia tinggal di neraka selama dua atau tiga hari dan tiga malam. Ia akan mengadili manusia di kehidupan mendatang.
Mithras atau Mithra:
Ia adalah dewa matahari orang-orang Persia dan anak dari seorang perawan. Ia lahir pada tanggal 25 Desember. Natal dan Paskah adalah dua dari perayaan agama penting dari gerejanya. Penyembahnya mengobservasi pembaptisan, konfirmasi, dan makan malam sakramen suci yang ketika itu ia akan ambil bagian dari “dewa” mereka dalam bentuk roti dan anggur.
Krishna:
Dewa India Krishna juga menanggung kepedihan luar biasa sebagaimana cerita kehidupan Yesus versi Kristen. Krishna adalah inkarnasi dari Dewa India tertinggi yaitu Dewa Vishnu (penjaga dan pelindung dunia) dalam rahim Devaki. Nabi Hindu Bala meramalkan bahwa seorang juru selamat (kristus) akan “inkarnasi ke rumah Yadu, dan lahir dari rahim Devaki (seorang perawan suci), dan menggantikan penindasan dunia dari beban dosa dan kesedihan”. Pada saat kelahiran Krishna, para malaikat menyanyi bersama dan menyatakan “Dikirim melalui wanita baik hati inilah, alam akan dimuliakan.” Kelahirannya ditandai oleh sebuah bintang di surga. Meskipun darah kerajaan mengalir ditubuh Krishna, ia terlahir disebuah gua (cave). Krishna dihadiahi dengan hadiah kayu gaharu (sandalwood) dan parfum-parfum. Bapak asuhnya diperintahkan untuk melarikan diri dan sembunyi dari Raja Kansa yang menginginkan nyawa Krishna. Raja Kansa telah memerintahkan semua bayi laki-laki yang lahir pada malam itu untuk dibunuh. Satu dari mukjizat pertamanya adalah mengobati seorang penderita kusta. Ia selanjutnya dibunuh dan mengakibatkan sebuah gerhana matahari dan sebuah bentuk lingkaran hitam disekitar bulan. Roh-roh melihat pada semua sisi dan ia turun ke neraka, bangkit lagi, dan diangkat ke sorga dengan disaksikan oleh banyak saksi mata yang menyaksikan tubuh Krishna diangkat ke langit. Kelak Krishna akan “datang untuk kedua kalinya” di masa yang akan datang yang mana para pengikutnya senantiasa menantikannya. Tak terhitung banyaknya kesamaan-kesamaan lain dengan apa yang saat ini dikenal sebagai “agama Kristen” meskipun agama Hindu telah eksis ratusan tahun sebelum kelahiran Yesus. Berbagai riwayat dari masa kanak-kanak Krishna benar-benar berhubungan erat dengan riwayat apocryphal masa kanak-kanak Yesus. Dalam syair epic kuno, Krishna digambarkan sebagai seorang pahlawan besar, dan tidak sampai dengan abad 4 SM ia telah diangkat ke posisi seorang tuhan (dewa).
Sarjana Kristen modern telah mengakui fakta bahwa tiga dekade pertama, “Agama Kristen” masih menjadi sebuah sekte Yudaisme dan bahwa lima belas uskup pertama agama Kristen dikhitan dan beribadah di sinagoga (bait) Yahudi. Kita telah simak bersama diatas bagaimana pasca pengenalan agama Kristen kepada orang-orang Romawi dan “pengawalan” Kerajaan Romawi terhadap agama Kristen yang mulai melihat banyak kebenaran dari misi Yesus yang dahulu disembunyikan dari rasul-rasul Yesus pertama. Kita telah lihat juga bagaimana “Trinitas”, kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember, perayaan Paskah, dan banyak doktrin pokok agama Kristen tidak diakui sebagai “kebenaran’ hingga setelah agama Yesus diadopsi oleh orang-orang pagan itu yang selama berabad-abad sebelumnya telah mengenal doktrin “Trinitas”, “juru selamat/Kristus dari dosa”, “inkarnasi Tuhan”, “kematian dan kebangkitan”, “Natal dan Paskah”, “tiga hari tiga malam di neraka”, “putra tunggal yang diperanakkan oleh Tuhan”, “dibunuh oleh musuh”, dan banyak hal-hal lainnya yang kemudian “diinspirasikan” kepada mereka oleh “Tuhan” agar di “tulis” dalam Bible sehingga mereka dapat melihatnya secara jelas.

0 komentar:

Posting Komentar